Sukabumi, 16 April 2025 – Acara Gelar Budaya Rakyat 2025 yang digelar di Alun-Alun Palabuhanratu pada Kamis, 17 April, akan menyedot perhatian ribuan warga serta tokoh masyarakat. Dengan menampilkan tradisi kasepuhan, doa bersama, hingga pertunjukan seni tari Jaipong, acara ini menjadi momentum sakral dalam menyambut kepemimpinan baru Kabupaten Sukabumi periode 2025–2030.
Di sisi lain, Ketua DPC LSM Rakyat Indonesia Berdaya Kabupaten Sukabumi, Heri Hermawan, menyampaikan apresiasi sekaligus kritik membangun terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami sangat menghargai upaya pemerintah daerah melestarikan budaya dan menyatukan masyarakat dalam satu semangat baru. Ini momentum penting bagi demokrasi lokal,” ujar Heri dalam keterangannya.
Namun, Heri menekankan bahwa acara seperti ini tidak boleh hanya menjadi ajang seremonial, apalagi di tengah kondisi masyarakat Sukabumi yang masih menghadapi tantangan besar pascabencana.
“Simbolisasi bantuan untuk korban bencana tentu baik, tapi masyarakat butuh lebih dari simbol—mereka butuh tindakan nyata, distribusi bantuan yang adil, dan keberlanjutan pemulihan, baik secara ekonomi maupun psikologis,” tegasnya.
Heri juga mengingatkan agar pergantian kepemimpinan ini menjadi titik awal perbaikan layanan publik dan tata kelola anggaran.
“Kita ingin Bupati dan Wakil Bupati yang baru tidak hanya hadir di panggung budaya, tapi juga di lapangan—menyentuh langsung kehidupan rakyat.”
Di akhir pernyataannya, Heri berharap acara Gelar Budaya Rakyat bisa menjadi agenda tahunan dengan dampak nyata.
“Budaya itu bukan hanya dipentaskan, tapi juga dijalani dan dihidupkan. Semoga tahun-tahun ke depan, acara seperti ini bisa menjadi bagian dari program pemberdayaan ekonomi budaya masyarakat.”
dengan antusiasme masyarakat Kabupaten Sukabumi yang akan menyaksikan pertunjukan seni, mereka pun menaruh harapan besar pada pemimpin baru Sukabumi agar lebih berpihak pada rakyat. (Lf)
